MENGEJAR BAYANGAN

 


MENGEJAR BAYANGAN

Masih membahas yang hot news ya. Kesiapan mental ternyata penting banget menjalani kehidupan. Namun sayangnya jarang yang serius mempersiapkannya.

Banyaknya kabar yang beredar mengenai olengnya mental para caleg gagal menyeruak. Seolah merobek pertahanan kita yang masih diambang sadar. Apa pembelajaran yang bisa kita petik dari fenomena ini.

Kesiapan mental dan kematangan jiwa menjalani perlombaan kehidupan begitu genting. Dikatakan genting karena ini amat mendesak untuk segera dilakukan pembenahan.

Fenomena bacaleg oleng mental bisa jadi tumpukan gunung es. Jangan-jangan diam-diam banyak diantara kita yang juga tidak siap menghadapi gempuran persoalan kehidupan.

Harapan yang terlalu tinggi tanpa dimbangi kematangan jiwa. Tipikal orang seperti ini seperti mengejar layangan putus ditengah pusaran badai. Bisa tercerabut sampai akar-akarnya, jadilah stres melanda. Kita jadi ingat lagunya Bang Haji Rhoma Irama yang judulnya "Malapetaka"

Stress... (stress...)

Kerap melanda manusia

Tak peduli miskin ataupun kaya

Banyak orang yang stress


Stress... (stress...)

Seakan tengah mewabah

Tak peduli tua ataupun muda

Banyak orang yang stress


Pertumbuhan penduduk semakin padat

Dan persaingan hidup semakin ketat

Dan kemajuan jaman semakin pesat

Akhirnya kebutuhan semakin meningkat


Bukan hanya persoalan kehidupan

Bukan hanya persoalan keuangan


Terlalu sibuk kerja bisa bikin stress

Nganggur terlalu lama juga bikin stress

Kekasih main gila, bisa, bisa stress

Kenakalan remaja bisa bikin stress


Lapangkan dada benahi masalah kepada Tuhan

Panjatkan doa, tawakkallah dan sabarlah


Stress... (stress...)

Obatnya iman dan taqwa

Serta mensyukuri apa adanya

Pasti tak akan stress


Goncangan kehidupan banyak meruntuhkan benteng pertahanan. Orang mudah stres karena justru salah mensikapi kehidupan. Mengejar bayangan tak pasti,begitu bahasa anak kecenya.

 "Ketahuilah bahwa kehidupan dunia itu hanyalah permainan, kelengahan, perhiasan, dan saling bermegah-megahan di antara kamu serta berlomba-lomba dalam banyaknya harta dan anak keturunan. (Perumpamaannya adalah) seperti hujan yang tanamannya mengagumkan para petani, lalu mengering dan kamu lihat menguning, kemudian hancur. Di akhirat ada azab yang keras serta ampunan dari Allah dan keridaan-Nya. Kehidupan dunia (bagi orang-orang yang lengah) hanyalah kesenangan yang memperdaya." (QS Al Hadid: 20)

Ayat tersebut dengan tegas menyatakan bahwa dunia ini seperti permainan. Sesuatu yang tidak selayaknya diperebutkan sampai jungkir balik. Nafsulah yang menjerumuskan manusia untuk menggila mengejar sesuatu yang semu, sendau gurau dan permainan sesaat. Kelengahan ini melenakan pada tujuan hidup jangka panjang yang harus dipersiapkan sepenuh daya dan rasa.

Akankah kita ikut menjadi korban pada kegilaan zaman. Mengejar bayangan semu yang akan segera menjadi debu. Ataukah kita menahkodai dunia untuk bekal kehidupan abadi di akhirat. Semua  berpulang pada pilihan masing-masing.

Stres obatnya iman dan takwa, begitu Bang Haji Rhoma membisiki kita. Bertawakallah lanjut beliau. Ketika sudah ikhtiar maksimal, serahkan hasil pada ketentuan-Nya. Inilah rumus jitu peredam stres.

Jadi, mental yang sehat itu bisa disiapkan sejak dini. Memperbaiki hubungan dengan Allah Sang Pencipta. Merawatnya dengan jalan takwa sepanjang masa. Serta masuklah dalam ekosistem penguat, agar tidak oleng ditengah jalan.


Wallahu a'lamu Bish-Showab

Desa Menari, 18 Februari 2024

Pejalan Kehidupan









Posting Komentar untuk "MENGEJAR BAYANGAN"