MANUSIA YANG ASLI

 


MANUSIA YANG ASLI

Begitu membaca judul diatas, terbesit dibenak sebagian kita. Memang ada manusia KW atau manusia jadi-jadian. Kok ada manusia yang asli segala. 

Sabar dulu, tarik nafas panjang, pelan dan hembuskan. Ulangi tiga kali agar lebih fresh dan tenang. Sudah siap kan, mari kita lanjutkan obrolan kita hehehe.

Manusia kebanyakan dari kita adalah yang merasa tahu atas berbagai hal.Merencanakan banyak hal dan merasa pasti berhasil mencapainya. Apalagi dengan dalih itu sudah sesuai SOP yang ada. Pasti berhasil, begitu dengan percaya dirinya.

Banyak hal berusaha dikendalikan. Kalau memungkinkan semuanya dalam kekuasaan manusia. Semua harus mengikuti keinginan. Apabila tercapai bangga dan bahagialah dia. Karena merasa atas kemampuannya lah semua  berhasil dan tercapai.

Justru manusia seperti inilah yang tidak sadar posisinya sebagai manusia. Peran utama manusia adalah hamba. Manusi KW atau manusia jadi-jadiaan seperti ini yang rentan terserah stres. Jiwanya resah tak berkesudahan.

Padahal desain manusia asli itu justru yang nol. Tidak merasa tahu dan tidak pula merasa mampu. Manusia asli adalah yang menyadari posisinya sebagai hamba. Tidak sok tahu juga tidak merasa bisa.

Allah SWT sebagai pencipta sudah membuat garis tegas. Hal ini disampaikan dalam QS. 2: 255. Kita semua mengenalnya sebagai ayat kursi. Mari belajar kembali lebih dalam pada ayat ini.

Allah, tidak ada tuhan selain Dia, Yang Mahahidup lagi terus-menerus mengurus (makhluk-Nya). Dia tidak dilanda oleh kantuk dan tidak (pula) oleh tidur. Milik-Nyalah apa yang ada di langit dan apa yang ada di bumi. Tidak ada yang dapat memberi syafaat di sisi-Nya tanpa izin-Nya. Dia mengetahui apa yang ada di hadapan mereka dan apa yang ada di belakang mereka. Mereka tidak mengetahui sesuatu apa pun dari ilmu-Nya, kecuali apa yang Dia kehendaki. Kursi-Nya (ilmu dan kekuasaan-Nya) meliputi langit dan bumi. Dia tidak merasa berat memelihara keduanya. Dialah yang Mahatinggi lagi Mahaagung (QS.2:255).

Menurut tafsir jalalain ,makna Dia mengetahui apa yang ada di hadapan mereka" maksudnya di hadapan makhluk. "dan apa yang ada di belakang mereka" artinya urusan dunia atau akhirat. Kalimat "sedangkan mereka tidak mengetahui sesuatu apa pun dari ilmu-Nya kecuali apa yang Dia kehendaki" maksudnya manusia tidak tahu sedikit pun dari apa yang diketahui oleh Allah SWT melainkan sekadar apa yang dikehendaki-Nya untuk mereka ketahui melalui perantara para Rasul.

Nah loh, manusia yang asli itu tidak tau apa-apa kan. Hal ini diperjelas lagi di QS.Al Fatihah ayat 6: "Tunjukilah kami jalan yang lurus." Diulang-ulang kita membacanya sebagai doa setiap sholat. Kalau sholat wajib saja, kita membaca 17 kali setiap hari.

Ayat diatas menandakan justru manusia itu tidak tau,makanya memohon petunjuk. Wajarnya manusia itu ya yang tidak tau.Manusia yang sok tau justru tidak wajar. 

Menyadari ketidaktahuan ini sebuah fitrah, maka setiap saat kita perlu meminta tolong. Gantungan kita mau melakukan apapun ya memohon petunjuk kepada Allah.

Pun ketika kita dititipi sedikit pengetahuan oleh Allah. Posisikan juga kita tidak tahu. Maka, ketika menyampaikan sedikit pengetahuan pun, itu atas pertolongan Allah. Sejatinya kita hanya dijadikan sarana oleh-Nya.

Hal ini bisa kita kembangkan disemua lini kehidupan kita. Bahkan pada hal yang kita anggap sepele, misalnya mengangkat sendok, minum dll. So, mari belajar menjadi manusia yang asli. Agar kita selamat dunia dan akhirat atas rahmat-Nya.


Wallahu a'lamu Bish-Showab

Desa Menari, 13 Februari 2024

Pejalan Kehidupan

Posting Komentar untuk "MANUSIA YANG ASLI"