AGAR TIDAK TERJEBAK PRASANGKA

 


AGAR TIDAK TERJEBAK PRASANGKA

Pada salah satu sesi ngobrol santai tentang  kehidupan. Seorang kawan bercerita mengenai kisah hidupnya yang sedang dialami saat ini. Beliau bekerja pada sebuah instansi. Memiliki jabatan yang bagus. Tentunya fasilitas dan kenyamanan dirasakan.

Namun jadi cerita lain, ketika beliau mengalami mutasi. Proses berjalan begitu cepat. Penempatannya pun pada posisi yang tidak sesuai dengan kualifikasi. Beliau merasa seperti dikandangkan.

Sedih dan kecewa, rasa yang muncul dan belum bisa move on. Produktivitas jadi menurun. Serba salah dan masih merenungi kenapa dia mengalami kejadian ini. Berbagai prasangka berkecamuk. Memenjarakan diri tanpa disadari.

Beberapa jam setelah ngobrol, akhirnya pandangan beliau berubah. Dari yang awalnya menolak, curiga dan perasaan negatif lainnya, menjadi plong. Wajahnya juga jadi lebih fresh. Beliau dengan berkunang-kunang mengucapkan terimakasih bro, telah mau mendengarkan curhatanku.

Kisah nyata tersebut bisa jadi terjadi pada kita. Tentunya dengan segmen cerita yang berbeda. Bisa terkait pekerjaan, lilitan hutang, hubungan dengan orang lain. Intinya kita terkadang merasa keadaan tidak adil.

Kondisi tersebut sering membuat orang berprasangka macam-macam. Bahkan prasangka ini mengurung diri hingga akhirnya mengundang kesialan lain. Seolah keberuntungan menjauh. Memang energi semesta itu murni, tergantung apa yang kita pantulkan keluar.

Kondisi ekstrim bisa menjadi menyalahkan keadaan, orang lain bahkan menuding Sang Pencipta tidak adil. Kenapa harus saya yang mengalami kejadian ini, begitu gerutunya.

Dalam kondisi seperti ini jedalah sejenak. Lakukan muhasabah dan refleksi diri. Kita perlu booster tambahan. Bisa ngobrol sejenak untuk memecah kebuntuan. Syukur berkesempatan belajar menjernihkan hati di Sekolah Kehidupan. Lebih penting lagi, momen itu menjadi saat tepat membuka kembali panduan kehidupan kita.

"Diwajibkan atasmu berperang, padahal itu kamu benci. Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal itu baik bagimu dan boleh jadi kamu menyukai sesuatu, padahal itu buruk bagimu. Allah mengetahui, sedangkan kamu tidak mengetahui."( QS. (2) Al Baqarah : 216.

Kita sering terjebak keinginan, bahwa semua harus sesuai rencana kita. Padahal sebenarnya kita tidak tahu apakah rencana yang disusun pasti berhasil.  Bahkan apa yang sedang dilakukan saat ini berujung kemana kita pun tidak tahu.

Perlu kesadaran total bahwa apa yang terjadi pada kita, semua atas ijin Allah. Semua yang dijinkan Allah terjadi pasti baik. Hanya kita belum tahu. Namun sering terjebak pada pandangan kita yang cenderung menghakimi.

Merenungi ayat diatas kita jadi lebih legowo menjalani takdir kehidupan. Karena nyatanya pilihan pribadi juga sering menjebak. Baik menurut kita belum tentu baik endingnya, begitupula sebaliknya.

Perlu cakrawala kesadaran Ilahiah. Bahwa semua berada dalam pengaturan-Nya. Bukankah setiap kejadian berada dalam ukuran yang tepat. Allah memberikan kejadian sesuai kapasitas kita.

Maka, cara yang bisa kita lakukan agar tidak terjebak dalam prasangka ada dua yaitu husnudzon dan tawakal. Husnudzon kepada Allah bukan hanya saat mendapat nikmat. Namun juga disaat sebaliknya. Karena itu adalah perputaran sunatullah untuk menjaga keseimbangan.

Kita bisa meresapi penghujung QS. 2: 216 diatas. Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui. Semua rencana Allah membawa kebaikan. Baik untuk proses perbaikan kehidupan duniawi maupun akhirat.

Rumus berikutnya adalah bertawakal. Berikhtiar maksimal lalu menyerahkan hasil kepada Allah. Jadi kalau hasil tidak sesuai perencanaan atau keinginan kita tetap itu yang terbaik. Ciri ketika tawakal benar adalah tidak lagi khawatir menjalani kehidupan.

Semoga kita senantiasa dalam ridho dan rahmat Allah. Sehingga bisa menjalani peran kehidupan dengan lapang dada. Mensikapi dan menyadari setiap kejadian adalah sarana untuk semakin mendekatkan pada tujuan hakiki penciptaan. Yaitu sebagai hamba yang betul-betul menghamba dan bergantung hanya kepada Allah.

Wallahu A'lamu Bish-Showab

Desa Menari, 27 Februari 2024

Pejalan Kehidupan

Posting Komentar untuk "AGAR TIDAK TERJEBAK PRASANGKA"