YUK BELAJAR DI SEKOLAH KEHIDUPAN

 


YUK BELAJAR DI SEKOLAH KEHIDUPAN

Hidup sudah dijalani bertahun-tahun kok masih perlu sekolah, seloroh seorang kawan. Bahkan ada yang lebih keras, saya ini orang lapangan. Sudah paham seluk beluk kehidupan. Jadi ndak perlu pakai sekolah kehidupan segala.

Halo, ini tentang kehidupan loh. Sudahkah ada jaminan kalau hidup kita selama ini sudah mengikuti desain-Nya.

Dipersempit lagi, ketika ditanyakan apa yang ingin dicapai dalam kehidupan. Jawabannya bisa sangat relatif. Namun secara umum banyak yang menjawab. Ingin hidup bahagia.

Lantas hidup bahagia itu seperti apa? Kebanyakan dari kita akan menjawab kalau keinginan tercapai. Pertanyaannya, berapa persen keinginan bisa tercapai dalam kehidupan.

Wow, ternyata mayoritas menjawab sangat sedikit keinginan kehidupan yang bisa dicapai. Berarti tolok ukur kebahagiaan seperti itu perlu dipertanyakan.

Adakah standar kebahagiaan yang berbeda? Nah di Sekolah Kehidupan yang familiar disebut SKH.  Kurikulumnya dirancang untuk menjawab rasa penasaran akan bahagia itu seperti apa. 

Di dalam Sekolah Kehidupan kurikulumnya di landaskan pada Tujuh Ilmu Penjernih Hati (7 IPH). Metode 7IPH sendiri bersanad kepada Bapak Guru Antono Basuki Bin Prawiro Hartono. Beliau merupakan pengasuh dan  pembimbing Majelis Ridho Allah. Kurikulumnya berdasarkan pada Al Qur'an dan Hadist.

7 IPH sendiri dibagi pada dua bagian, yaitu hubungan manusia dengan Allah (Habluminallah) dan hubungan antar sesama manusia (habluminannas). Habluminallah meliputi ; ikhlas, sabar, bersyukur, dzikir, tawakal, shalat. Sedangkan habluminannas yaitu berprasangka baik dan waspada.

Sekolah kehidupan merupakan platform dakwah dengan kemasan Inhouse training. Karena metodenya intensif, maka dibuat dalam model kelas. Pembatasan peserta dan kenyamanan ruang pembelajaran diperlukan untuk efektifitas penyampaian ilmu.

Kelas SKH dibagi dalam tiga jenjang yaitu basic, intermediate dan Advance. Kelas basic fokus pada perubahan paradigma dan pengenalan 7 IPH dengan metode praktis dalam kehidupan. Kelas basic bisa diikuti oleh masyarakat muslim secara umum.

Kelas Intermediate fokus pada pendalaman dan penguatan 7IPH dalam keseharian. Maka peserta wajib sudah mengikuti kelas basic terlebih dahulu.

Kelas Advance pembelajarannya pada memimpin kehidupan (Khalifatullah). Fokusnya bagaimana bisa berperan secara tepat dan benar menjalani kehidupan. Kelas Advance dan selanjutnya diampu langsung oleh Bapak Antono Basuki Bin Prawiro Hartono. Tentunya syaratnya sudah melewati kelas Intermediate.

Siapa Yang Bisa Ikut SKH?

Sekolah Kehidupan (SKH) bukan merupakan ormas, aliran, madzhab maupun pelabelan lainnya yang biasa disematkan. SKH merupakan majelis ilmu yang bisa menjembatani berbagai perbedaan menjadi persaudaraan.

SKH bisa diikuti oleh masyarakat muslim secara umum tanpa memandang latar belakang organisasi keagamaan,  profesi maupun perbedaan sosial lainnya. 

Fokus kajian pada 7IPH, bukan pada kajian fikih maupun khilafiyah yang ada. Urusan fikih dan tatacara lainnya, dikembalikan pada pemahaman masing-masing peserta sesuai apa yang dipelajari pada sumbernya. Inilah kekhasan SKH yang justru menyatukan.

Peserta yang mengikuti kelas tidak dipungut biaya alias gratis. Penyelenggaraan kegiatan SKH ditopang bersama oleh para alumni melalui pohon amal. Para pengajar, fasilitator maupun team bersifat sukarela (tidak menerima honor).

 SKH tidak terikat maupun disupport oleh organisasi tertentu. Sehingga SKH bersifat mandiri sebagai majelis ilmu yang tersistem dalam metode pembelajarannya.

Bagi para alumni yang sudah mengikuti kelas SKH diberikan pendampingan untuk mengaplikasikan ilmu yang telah dipelajari. Pendampingan melalui pertemuan alumni, kajian dan konsultasi. Dengan adanya pendampingan, maka 7IPH akan menjadi bekal perjalanan kehidupan alumni.

Saat ini simpul SKH sudah berada di berbagai wilayah. Bermula dari Kota Yogyakarta, melebar ke Bantul, Sleman, Kulonprogo. Di Jawa Tengah ada di Salatiga, Semarang, Pekalongan Raya, Solo Raya dan Magelang. Kelas Jawa Timur ada di Surabaya. Khusus Kota Kediri bermitra dengan IKADI (Ikatan Dai Indonesia). Serta Jawa Barat ada di Kota Bandung.

Para alumni merasakan manfaat SKH dalam kehidupan. Mereka berusaha untuk menghadirkan kelas SKH di wilayah terdekat. Bagi yang ingin menyelenggarakan kelas SKH sebaiknya sudah mengikuti kelas terlebih dahulu. Kemudian berkoordinasi dengan team kelas SKH untuk penjajakan perluasan simpul.

Gimana, menarik kan ikut kegiatan SKH. Kalau dengan belajar bersama bisa melihat kehidupan lebih utuh dan bahagia mengapa tidak. Jadi, meski sudah biasa, kehidupan ternyata perlu sekolah juga ya. Yuk, belajar bersama di Sekolah Kehidupan.


Wallahu A'lamu Bish-Showab

Kang Tris DM

Murid Sekolah Kehidupan



Posting Komentar untuk "YUK BELAJAR DI SEKOLAH KEHIDUPAN"