OUTBOUND NDESO SEBAGAI SENI PEMBELAJARAN

 


OUTBOUND NDESO SEBAGAI SENI PEMBELAJARAN

Konsep pendidikan berbasis karakter menjadi tema besar beberapa tahun belakangan. Hal ini rupanya menjadi sebuah kegelisahan panjang. Mengingat output pendidikan sebelumnya yang digenjot pada optimasi kemampuan otak atau kecerdasa intelektual.

Muncul kegetiran masa dimasyarakat, bahwa dengan tingkat pendidikan semakin tinggi, namun perilaku amoral juga semakin bisa di umbar.

Kegelisahan ini memunculkan gagasan untuk menguatkan kembali pentingnya pendidikan Budi pekerti atau bahasa kekinian pendidikan karakter.

Pentingnya pendidikan karakter ini, mengacu pada pendapat Dra. Ratna Elliyawati, M. Psi (2006) tentang dua kecenderungan dua karakter seseorang, yaitu karakter sehat dan tidak sehat.

Karakter sehat ditandai dengan afiliansi tinggi, power tinggi, achiever atau orientasi berprestasi, asserter atau mudah beradaptasi serta seimbang dalam menempatkan diri dan adventure atau menyukai petualangan.

Sedangkan karakter tidak sehat ditandai dengan; nakal, tidak teratur, provokator, penguasa dan pembangkang.

Maka, mengintegrasikan pembelajaran berbasis karakter dalam satuan pembelajaran berbagai level sangat penting. Dalam dunia manajemen pengembangan SDM salah satunya melalui kegiatan outbound training.

Lantas muncul pertanyaan, apakah outbound ndeso juga bisa di desain sebagai seni pembelajaran dan pengembangan karakter? Pertanyaan ini harus dijawab dengan mendudukkan definisi seni dalam kaitannya dengan proses pembelajaran.

Menurut Soedarso dalam konsep seni : pengertian, sifat, struktur, fungsi dan aplikasinya oleh Gamal Thabrani (serupa.id, 2022) mendefinisikan seni dengan paparan yang menarik.

Beliau menyampaikan seni adalah karya manusia yang mengomunikasikan pengalaman batin, lalu disajikan secara indah atau menarik hingga merangsang timbulnya pengalaman batin pula pada orang lain yang menikmatinya.

Outbound ndeso adalah sebuah proses pengalaman batin dari Kang Tris sebagai penggagas konsep. Dirinya lama berkecimpung dalam kegiatan outbound.

Kemudian Kang Tris berlanjut dalam kegiatan pemberdayaan berbasis potensi lokal. Melakukan kegiatan konservasi terhadap profesi asli masyarakat, dolanan tradisional dan kesenian lokal.

Aktifitas konservasi tersebut yang kemudian dikonsep dalam salah satu kegiatan outbound ndeso. Sebagai sebuah pembelajaran luar ruangan untuk segmen pendidikan, organisasi maupun masyarakat umum.

Maka, tepat apabila dikatakan bahwa outbound ndeso merupakan seni pembelajaran. Dimana ekspresi seni yang disajikan berupa konsep yang dapat dilaksanakan di lapangan.

Kemudian menjadi media ekspresi batin kedua belah pihak. Antara orang-orang desa sebagai fasilitator dan pengunjung sebagai peserta outbound ndeso. Terlebih ada unsur kesenian dan konservasi kebudayaan yang disajikan sebagai materi pembelajaran.

Desa Menari, 27 Juli 2023
Kang Tris DM
Pegiat Desa Menari

Posting Komentar untuk "OUTBOUND NDESO SEBAGAI SENI PEMBELAJARAN"