WARUNG IKHLAS SEBAGAI LABORATORIUM ILMU KEHIDUPAN



Menjelang Milad yang Ke 20 RA tentu kita sangat bersyukur, diperjalankan Allah menjadi bagian dalam RA. Sebuah majelis yang membimbing untuk menjalani ilmu kehidupan. Ilmu hidup  yang sangat dibutuhkan guna menjalani kehidupan agar bahagia. Tujuh Ilmu Penjernih Hati (7IPH) menjadi kurikulum pokok yang dipelajari bersama.

Hal aneh bagi sebagian besar orang, bahkan ada yang mencibir, lah sudah hidup kok perlu belajar ilmu kehidupan. Biarkan itu menjadi pilihan, karena belum sampainya pengetahuan ini pada mereka. Mari fokus pada diri kita untuk ikut melakukan refleksi perjalanan 20 tahun RA.

Bapak Guru Antono Basuki, PH sebagai pengasuh Majelis RA sekaligus Mursyid bagi para penempuh laku 7IPH sangat menekankan praktik. Ilmu akan hidup kalau dipraktekkan, bukan sekedar menjadi tumpukan pengetahuan.

Sarana untuk mempraktikkan 7IPH bisa melalui berbagai model. Ada dengan penyelenggaraan Sekolah Kehidupan, Rumah Sehat Ridho Allah Seikhlasnya, Konsultasi Masalah Kehidupan, Warung Ikhlas dan lain sebagainya yang terus berkembang.


Kita akan melihat salah satu Laboratorium Ilmu Kehidupan yaitu Warung Ikhlas. Warung Ikhlas merupakan implementasi dari semangat Al Ma'un (QS. 107). Pak Guru Antono Basuki, PH sangat menekankan para muridnya untuk menjadikan Al Qur'an menjadi panduan kehidupan yang aplikatif. Bukan sekedar berhenti pada bacaan belaka.
Ada dua sasaran dalam pelaksanaan Warung Ikhlas, yaitu keluar dan kedalam. Pertama, sasaran keluar adalah agar para jamaah RA tidak dikategorikan orang yang mendustakan agama. Yaitu orang yang menghardik anak yatim dan tidak memberi makan orang-orang miskin atau yang membutuhkan.


 
Dengan tumbuh suburnya Warung Ikhlas (WI), maka sangat membantu masyarakat lapisan bawah. Dimana mereka bisa menikmati makan siang gratis dan bergizi dengan sajian bumbu ketulusan. Dibeberapa tempat, ternyata banyak dijumpai anak sekolah maupun mahasiswa yang juga ikut menikmati sajian Warung Ikhlas.


Jauh sebelum adanya kebijakan Makan Bergizi Gratis (MBG) dari pemerintah, RA telah berjalan satu langkah. Disaat, pemerintah masih sibuk dengan teknis operasional MBG, RA telah melangkah lebih jauh dengan membangun kesadaran kolektif dengan konsep pohon amal. Bukankah, konsep Warung Ikhlas RA ini sebenarnya konsep ideal yang bisa disinergikan ditiap sekolah dengan partisipasi aktif orang tua dalam konsep pohon amalnya.

 



Kedua, sasaran kedalam bagi para jamaah RA. Warung Ikhlas adalah laboratorium untuk mempraktikkan pohon amal sekaligus mengasah 7IPH. Pohon amal sangat dibutuhkan bagi para penempuh Ilmu Kehidupan untuk bekal menjalani kehidupan, baik di dunia, alam barzah maupun akhirat. Kesadaran inilah yang telah menggerakkan para relawan maupun jamaah RA secara luas, maupun alumni Sekolah Kehidupan untuk terus menghidupkan Warung Ikhlas.


Selain itu, Warung Ikhlas betul-betul sebagai sarana mengasah 7IPH agar menjadi karakter. Ketika sudah mendapatkan ilmu 7IPH, maka perlu tempat praktik. Warung Ikhlas menjadi jalan untuk meningkatkan kualitas pengamalan 7IPH.


Dikatakan menjadi sarana peningkatan kualitas, karena di Warung Ikhlas para pegiatnya akan senantiasa bersinggungan intensif dengan sesama Murid RA. Disitulah karakter jiwa terus digembleng untuk menerapkan 7IPH. WI menjadi media untuk saling menasihati dalam kabajikan dan kesabaran.


Disisi lain, para pegiat WI akan berhadapan berbagai karakter pelanggan yang datang. Disitu juga menjadi ujian keikhlasan dan kesabaran. Meyakini bahwa siapapun yang hadir itu atas kehendak Allah. Pasti ada maksud baik, dari setiap yang dihadirkan datang ke WI.


Lebih jauh dari itu, Warung Ikhlas adalah laboratorium untuk mengasah tauhid secara sistematis. Betapa, dengan modal nol dan tawakal total WI dijalankan. Disaat program yang hampir mirip, ditopang oleh adanya donatur. Warung Ikhlas betul-betul tawakal total kepada Allah. 

Dilapangan sering terdengar keajaiban dari para pegiat Warung Ikhlas. Uniknya, banyak orang yang mencibir awalnya, namun tidak berani menjalankan konsep seperti WI, karena takut habis ditengah jalan. Bukan kah betul, kalau WI adalah sistem penajaman tauhid dalam kehidupan.



Terakhir, bagi para alumni Sekolah Kehidupan, tempat dimana kita mengenal 7IPH, mari terus dukung Warung Ikhlas. WI adalah laboratorium Ilmu Kehidupan yang akan membentuk jiwa yang ridho. 

Maka, hilangkan prasangka, meleburlah untuk mengambil peran dalam keutuhan barisan. Buang jauh-jauh ego kita yang justru akan mengacaukan barisan, sekaligus melemahkan jiwa kita. Ambilah peran dalam perjuangan, sebab disitu kemuliaan didapatkan. Jangan mundur hanya karena perbedaan, karena disitu iblis tertawa kegirangan.

Wallahu A'lam Bish-Showab
Desa Menari, 24 September
Kang Tris
Murid Sekolah Kehidupan & Jamaah RA

Posting Komentar untuk "WARUNG IKHLAS SEBAGAI LABORATORIUM ILMU KEHIDUPAN"